Bioteknologi Tanaman
Bioteknologi Tanaman adalah salah satu
bidang bioteknologi yang memfokuskan diri pada bidang pertanian (Bioteknologi
Hijau). Bioteknologi tanaman telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan
hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang
menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
Indonesia merupakan negara agraris yang
menitik-beratkan pembangunannya pada sektor pertanian. Namun dari tahun ke
tahun produktivitas pertanian di Indonesia justru mengalami penurunan.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Bappenas (2002) salah satu faktor
penyebabnya adalah berkurangnya luas lahan pertanian di Indonesia.
teknik-teknik bioteknologi tanaman telah
dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter baru pada berbagai jenis
tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi kedalam beberapa
tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian
lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu.
Sebagai contoh, beberapa tanaman transgenik
yang dikembangkan adalah:
1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang,
cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar.
2. Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan
yang lebih lama, cabe, buncis, kedelai.
3. Peningkatan kualitas: pisang, cabe,
stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang meningkat.
4. Mengurangi alergen: polong-polongan
dengan kandungan protein allergenik yang lebih rendah.
5. Kandungan bahan berkhasiat obat: tomat
dengan kandungan lycopene yang tinggi (antioksidan untuk mengurangi kanker),
bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, padi dengan
kandungan vitamin A dan besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
6. Tanaman untuk produksi vaksin dan
obat-obatan untuk mengobati penyakit manusia.
7. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang
lebih baik untuk pakan ternak, dan lain-lain.
Selain itu, pemanfaatan bioteknologi
tanaman seperti rekayasa genetika, juga dapat memudahkan petani dalam budidaya
tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman
yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh
adalah Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola dan jagung yang tahan
terhadap herbisida Roundup.
Kemajuan dan penerapan bioteknologi tanaman
pada tanaman pangan
Kemajuan dan penerapan bioteknologi tanaman
tidak terlepas dari tanaman pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia
termasuk kebutuhan nutrisi, kemajuan bioteknologi telah mewarnai trend produksi
pangan dunia.
Padi saat ini masih merupakan tanaman
pangan utama dunia. Dengan demikian prioritas utama untuk teknik biologi
molekuler dan transgenik saat ini masih diutamakan pada padi. Selain karena
merupakan tanaman pangan utama, padi memiliki genom dengan ukuran
tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman model utama. Selain padi
tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah kentang.
Bioteknologi Tanaman Kentang
Tanaman pangan dunia yang tidak kalah
penting adalah kentang. Seperti halnya padi, kentang juga menjadi komoditas
utama yang menjadi obyek penerapan bioteknologi tanaman. Teknik bioteknologi
saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam teknik
penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga rekayasa genetika untuk
meningkatkan sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal penyediaan bibit, saat ini
teknik kultur jaringan telah banyak digunakan. Teknik kultur jaringan memungkinkan
petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik dengan induknya.
Teknik kultur jaringan juga dapat digunakan untuk menghasilkan umbi mikro
(microtuber). Salah satu kendala utama produksi kentang adalah serangan
penyakit yang tinggi sehingga pemuliaan kentang sering diarahkan untuk
meningkatkan tingkat ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Nama :Lita
Daniyah Agustiany
Kelas: 1PA16
NPM: 15513013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar