Sabtu, 05 April 2014

Bioteknologi Tanaman



Bioteknologi Tanaman

Bioteknologi Tanaman adalah salah satu bidang bioteknologi yang memfokuskan diri pada bidang pertanian (Bioteknologi Hijau). Bioteknologi tanaman telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.

Indonesia merupakan negara agraris yang menitik-beratkan pembangunannya pada sektor pertanian. Namun dari tahun ke tahun produktivitas pertanian di Indonesia justru mengalami penurunan. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Bappenas (2002) salah satu faktor penyebabnya adalah berkurangnya luas lahan pertanian di Indonesia.
teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi kedalam beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu.
Sebagai contoh, beberapa tanaman transgenik yang dikembangkan adalah:

1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar.
2. Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan yang lebih lama, cabe, buncis, kedelai.
3. Peningkatan kualitas: pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang meningkat.
4. Mengurangi alergen: polong-polongan dengan kandungan protein allergenik yang lebih rendah.
5. Kandungan bahan berkhasiat obat: tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi (antioksidan untuk mengurangi kanker), bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, padi dengan kandungan vitamin A dan besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
6. Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan untuk mengobati penyakit manusia.
7. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak, dan lain-lain.

Selain itu, pemanfaatan bioteknologi tanaman seperti rekayasa genetika, juga dapat memudahkan petani dalam budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola dan jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup.

Kemajuan dan penerapan bioteknologi tanaman pada tanaman pangan

Kemajuan dan penerapan bioteknologi tanaman tidak terlepas dari tanaman pangan.  Untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia termasuk kebutuhan nutrisi, kemajuan bioteknologi telah mewarnai trend produksi pangan dunia.
Padi saat ini masih merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian prioritas utama untuk teknik biologi molekuler dan transgenik saat ini masih diutamakan pada padi. Selain karena merupakan tanaman pangan utama, padi  memiliki genom dengan ukuran tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman model utama. Selain padi tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah kentang. 

Bioteknologi Tanaman Kentang

Tanaman pangan dunia yang tidak kalah penting adalah kentang. Seperti halnya padi, kentang juga menjadi komoditas utama yang menjadi obyek penerapan bioteknologi tanaman. Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam teknik penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal penyediaan bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak digunakan. Teknik kultur jaringan memungkinkan petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik dengan induknya. Teknik kultur jaringan juga dapat digunakan untuk menghasilkan umbi mikro (microtuber). Salah satu kendala utama produksi kentang adalah serangan penyakit yang tinggi sehingga pemuliaan kentang sering diarahkan untuk meningkatkan tingkat ketahanan tanaman terhadap penyakit. 

Nama :Lita Daniyah Agustiany
Kelas: 1PA16
NPM: 15513013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar