Nama : Lita Daniyah Agustiany
Kelas : 1PA16
NPM : 1551013
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya
sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita.
Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih
mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif. Jadi,
pada dasarnya Ilmu Budaya Dasar itu adalah Basic Humsnities
(dasar-dasar kemanusiaan) yang tidak bisa terlepas dari yang namanya
bahasa, dan bahasa termasuk dalam sastra dan sastra termasuk dalam
seni.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah Prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang
sering diartikan sebagai cerita rekaan, prosa cerita dan juga sebagai
cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. ada dua macam prosa
yaitu :
Ø Prosa Lama :
1. Dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Ø Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/Novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Contoh Kasus :
- Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Selain memiliki hubungan dengan bahasa, prosa juga berhubungan erat
dengan budaya. Karena prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan
atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah
cerita rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerita pendek.
· Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau prosa
fiksi langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita.
Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca
lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa
atau kejadian yang di kisahkan. Pembaca dapat mengembangkan dan dapat
mengenal tokoh-tokoh yang asing dalam perjalanan hidupnya yang rumit
untuk mencapai kesuksesan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Memberikan informasi, contohnya di dalam novel sexing pembaca dapat
belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik
tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau bahkan juga kehidupan yang
akan datang.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan
budaya bangsa. Seperti novel Siti Nurbaya, sengsara membawa nikmat,
harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulun yang
seharusnya dihayati oleh generasi kini.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman,
selain itu juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin berbeda
darpada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra di
bagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Contoh kasus:
- Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa Fiksi
Cerita dongeng, novel fiksi atau apapun yang berhubungan dengan
ketidakmungkinan dalam kehidupan nyata, sebagai contoh adalah cerita
Timun Mas, dimana pada cerita itu ibu Timun Mas meminta anak kepada Jin
yang pada logikanya manusia tidak mungkin berbicara pada makhluk lain
(gaib)dan tidak mungkin seorang anak bayi lahir dari dalam timun.
· Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata
indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita benar-benar
meresapi dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan
sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri
merupakan bagian dari kebudayaan. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa
puisi adalah bagian dari seni sastra, sedangkan sastra itu sendiri
merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari
kebudayaan. Sehingga puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa
yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh
kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
dll sehingga puisi menjadi hidup, menarik dan memberi kejelasan
gambaran
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana
tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa
hidup dan memukau
4. Kata-kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Contoh kasus:
- Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Contohnya, ungkapan-ungkapan, ide, atau problem sosial yang tidak bisa
diungkapkan secara langsung kepada oranglain secara tersurat tetapi
diungkapkan secara tersirat melalui puisi, karna puisi memakai kata-kata
yang tidak biasa. Puisi penderitaan,puisi perjuangan,dan masih banyak
lagi yang mengutamakan kemanusian